Tehnik Mengeluarkan Jiwa atau Astral dari Tubuh
Oleh: Drs. Agust Rahardjo M.Si.
Out of Body Experience (Tehnik Mengeluarkan Jiwa atau Astral dari Tubuh) diambil dari Jawa Post, Selasa 09 Februari 2010, hal 40, mengatakan bahwa out of body experience adalah:
a. Gambaran awal dari Kematian;
b. Proses menjelang kematian, sebab syaraf input kesadaran manusia sudah terputus;
c. Proses keluarnya jiwa dari tubuh manusia yang bisa dipelajari dan dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
(1). Secara khusus atau klinis.
(2). Secara Teknis, yang didasarkan pada penelitian-penelitian para ahli, yang pada akhirnya dapat menciptakan teknis melepas jiwa dari tubuh, dan tehnik tersebut telah dipatenkan dunia, dimana pemegang hak patennya adalah Robert Monre, pendiri Institute Monroe, yang khusus mempelajari tehnik keluarnya jiwa dari tubuh manusia.
(3). Astraal Projection.
Secara Khusus (Klinis)
Peristiwa out of body experience adalah merupakan gambaran awal dari kematian, yang biasa dialami oleh pasien yang sedang menjalani operasi dengan sistem bius total. Menurut Psyscolog Inggris yang bernama Susan Black More, peristiwa out of body experience adalah merupakan indikasi putusnya hubungan Input sensor dalam tubuh, ketika kondisi manusia dalam konsisi sadar.
Pirn Van Lonel, melakukan penelitian pada 344 pasien penderita gagal jantung, 18 % dari yang bisa diselamatkan, mengalami out of body experience, dimana sang pasien melihat proses penyelamatan yang dilakukan pada dirinya.Demikian juga pasien gagal jantung yang sudah tidak memiliki wilayah kesadaran duniawi, namun begitu terselamatkan, jiwa pasien tersebut kembali pada raganya.
(1). Secara khusus atau klinis.
(2). Secara Teknis, yang didasarkan pada penelitian-penelitian para ahli, yang pada akhirnya dapat menciptakan teknis melepas jiwa dari tubuh, dan tehnik tersebut telah dipatenkan dunia, dimana pemegang hak patennya adalah Robert Monre, pendiri Institute Monroe, yang khusus mempelajari tehnik keluarnya jiwa dari tubuh manusia.
(3). Astraal Projection.
Secara Khusus (Klinis)
Peristiwa out of body experience adalah merupakan gambaran awal dari kematian, yang biasa dialami oleh pasien yang sedang menjalani operasi dengan sistem bius total. Menurut Psyscolog Inggris yang bernama Susan Black More, peristiwa out of body experience adalah merupakan indikasi putusnya hubungan Input sensor dalam tubuh, ketika kondisi manusia dalam konsisi sadar.
Pirn Van Lonel, melakukan penelitian pada 344 pasien penderita gagal jantung, 18 % dari yang bisa diselamatkan, mengalami out of body experience, dimana sang pasien melihat proses penyelamatan yang dilakukan pada dirinya.Demikian juga pasien gagal jantung yang sudah tidak memiliki wilayah kesadaran duniawi, namun begitu terselamatkan, jiwa pasien tersebut kembali pada raganya.
Secara Tehnis
Secara tehnis yang dihasilkan dari beberapa penelitian, tokoh-tokoh yang paling terkenal adalah: Robert Monroe, beliau adalah peneliti terkenal dalam bidang Kesadaran manusia. Cicilia Green, peneliti dari Inggris, untuk mencapai out body experience, bisa dicapai dengan tehnik atau methode Lucid Dream, yaitu methode memperdalam mimpi, karena mimpi bisa diatur sehingga mampu berimajinasi sampai bisa mengeluarkan roh dari tubuh manusia. Metode ini dipublikasi pada tahun 1968. Pada tahun 1968, Green menganalisis 400 Akun soal out of body experience, selanjutnya dipublikasi dalam bentuk taksonomi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kesadaran manusia.
Out of body experience juga dikenal dengan nama Astral Projection, banyak cara untuk mewujudkan out of body experience methode yang terbanyak adalah melalui Tidur dan mimpi
Robert Monroe, peneliti terkemuka dari Virginia, AS. Peneliti di bidang kesadaran manusia, peneliti ahli ilmu tidur (Sleep Learning) mengalami out of body experience 9 kali dalam 9 minggu, dimana jiwanya keluar dari tubuh. Dari pengalaman tersebut Monroe mulai meneliti cara melepas jiwa, hasil penelitiannya dilakukan sebagai berikut:
Tahun 1958, pada saat tidur mengalami fenomena yang luar biasa, dimana sebagian tubuh sulit bergerak, matanya seakan-akan melihat cahaya yang sangat terang. Hal tersebut terjadi berurut-turut, selama 9 kali dalam 6 minggu. Dia mengganggap itu sensasi dari getaran dari sebuah kelumpuhan, sedang jiwa tidak bisa bergerak, namun arwahnya bisa merasakan. Selanjutnya pengalaman tersebut dibukukan dengan judul Journey of the Body pada tahun 1971, dari buku tersebut muncul istilah Out Of Body Experince. Tahun 1971. Judul Buku Joerney out of the Body, berisi panduan untuk mencapai out of body experience.
Tahun 1975, bukunya berjudul tentang Tehnik Oudio untuk merangsang fungsi otak, sehingga belahan otak kiri dan otak kanan menjadi disinkronisasi atau Helm Syne (Helmispherical Sinkronisasi) yang bisa digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan mental, atau menjadi alat pemicu suatu kondisi kesadaran tubuh yang berubah. Hal tersebut berdasar Hepotesis Binoural Beats, ini diakui sebagai Hepotesis yang sudah dipatenkan.
Tahun 1978, ia mendirikan The Monrue Intitute, yang tujuannya untuk mengexplorasi tujuan manusia.
Tahun 1985, terbitlah bukunya berjudul Far Journey.
Tahun 1994, terbitlah bukunya berjudul Ultimate Journey.
Out Of Body Experince adalah proses keluarnya jiwa dari tubuh manusia yang bisa dipelajari dan dilakukan dengan berbagai cara antara lain Astral Projection. Dengan tahapan tehnis sebagai berikut :
(a). Siapkan fisik dan mental, badan rileks, sehingga secara terukur gelombang otak akan turun, akan tertidur atau setengah tidur (Hypno Geenic).
(b). Pengosongan pikiran, sehingga syaraf akan semakin rileks, untuk menuju Astral Projection.
(c). Lepas gelang, kalung, pakaian dilonggarkan, lakukan relaksasi.
(d). Jaga pikiran agar tetap membayangkan visualisasi untuk melepas Astral dari tubuh, pada tahap ini jangan terganggu perasaan takut, panik, yang bisa menggagalkan.
(e). Munculkan sugesti tubuh yang mulai ringan dan terbang, hingga akirnya Astral keluar dari tubuh kita, dan mulai mengamati sekitar.
Kupasan Out of Body Experince
Di lingkungan Sapta Darma dikenal dengan Wahyu ajaran Sujud, dimana di dalam pendalaman Sujudnya bisa dilakukan atau melakukan Racut (bila pinjam istilah Robert Monroe adalah Out of body Experince). Namun di dalam out of body experincenya Robert Monroe, Hyang Maha Suci kita atau Roh Suci kita atau jiwa kita, astral kita, hanya berada pada posisi di atas kepala kita atau di atas tubuh kita, berhenti sampai di situ. Sedangkan pada pendalaman Penelitian Sujud, dengan apa yang disebut Racut ada beberapa Kreteria sebagai berikut:
Racut Klasifikasi Dasar 1, di sini warga hanya mampu sampai Kukutnya saudara sebelas. Racut Klasifikasi Dasar 2, di sini warga mampu posisi Hyang Maha Suci sudah di atas Lubang 10. Racut Dasar 3, di sini HMS sudah keluar dari tubuh namun sasarannya bisa pada tempat-tempat tertentu, misalnya AS, Eropa, Kuburan dlsb, dikarenakan Racut pada klasifikasi ini Hyang Maha Suci masih diikuti oleh sebagian Saudara rohani kita.
Racut, di sini HMS sudah sampai pada lapisan ke sap tujuh, dengan tanda tanda khusus yang tidak perlu penulis sampaikan disini. Adapun Racut yang sempurna, pada posisi ini racutnya betul betul sempurna, dimana HMS kita telah sampai atau menyatu dengan Sinar Cahya Allah.*
Di lingkungan Sapta Darma dikenal dengan Wahyu ajaran Sujud, dimana di dalam pendalaman Sujudnya bisa dilakukan atau melakukan Racut (bila pinjam istilah Robert Monroe adalah Out of body Experince). Namun di dalam out of body experincenya Robert Monroe, Hyang Maha Suci kita atau Roh Suci kita atau jiwa kita, astral kita, hanya berada pada posisi di atas kepala kita atau di atas tubuh kita, berhenti sampai di situ. Sedangkan pada pendalaman Penelitian Sujud, dengan apa yang disebut Racut ada beberapa Kreteria sebagai berikut:
Racut Klasifikasi Dasar 1, di sini warga hanya mampu sampai Kukutnya saudara sebelas. Racut Klasifikasi Dasar 2, di sini warga mampu posisi Hyang Maha Suci sudah di atas Lubang 10. Racut Dasar 3, di sini HMS sudah keluar dari tubuh namun sasarannya bisa pada tempat-tempat tertentu, misalnya AS, Eropa, Kuburan dlsb, dikarenakan Racut pada klasifikasi ini Hyang Maha Suci masih diikuti oleh sebagian Saudara rohani kita.
Racut, di sini HMS sudah sampai pada lapisan ke sap tujuh, dengan tanda tanda khusus yang tidak perlu penulis sampaikan disini. Adapun Racut yang sempurna, pada posisi ini racutnya betul betul sempurna, dimana HMS kita telah sampai atau menyatu dengan Sinar Cahya Allah.*