CARA MEMASANG KABEL LAN

Posted by kang deden pada 9 Februari, 2007
Tutorial singkat ini cocok sekali buat Anda yang sedang membuat jaringan komputer ‘MURAH’ khususnya yang terdiri lebih dari dua client yang pake hub (jauh lebih murah daripada router ). To the point! Apa sih kabel UTP itu? Kabel UTP itu adalah kabel khusus buat transmisi data. UTP, singkatan dari “Unshielded Twisted Pair”. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5.
Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Kalau hanya buat misalnya jaringan komputer di kantor atau kampus atau warnet, paling hemat  ya menggunakan yang kategori 3. Itu sudah lebih dari cukup.Setahu penulis ada banyak merek yang beredar di pasaran, hanya saja yang terkenal bandel dan relatif murah adalah merek Belden – made in USA. Kalau mau yang lebih murah dan penggunaannya banyak, maka beli saja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150 meter. Jangan lupa beli konektornya. Konektornya bentuknya seperti colokan telepon hanya saja lebih besar. Bilang saja mau beli konektor RJ-45.
Foto RJ – 45 yang masih baru, belum di gencet pake tang
Satu lagi yang sangat penting, Anda harus punya tang khusus buat memasang konektor ke kabel UTP, istilah kerennya adalah “crimp tool”. Alat ini gunanya untuk ‘mematikan’ atau ‘menanam’ konektor ke kabel UTP. Jadi sekali sudah di ‘tang’, maka sudah tidak bisa dicopot lagi konektornya. Dan kalau mau yang lebih OK, biar tidak nanggung maka beli pula sebuah LAN tester. Anda bisa membeli yang merek dari Taiwan saja agar lebih murah. Bentuknya seperti kotak dan ada lampu LED-nya delapan pasang dan bisa kedap-kedip.
OK sekarang peralatan udah siap, penulis mulai saja. Secara umum, pemasangan kabel UTP tersebut ada dua tipe, yaitu tipe straight dan tipe cross. Disebut tipe straight soalnya masing-masing kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1, langsung. Sedangkan disebut cross soalnya ada persilangan pada susunan kabelnya. Bingung?OK! Untuk tipe straight itu digunakan untuk menyambungkan kabel dari client ke hub. Sedangkan untuk tipe cross adalah untuk client langsung terhubung ke client (cpu to cpu) atau juga dari hub ke hub.
Kita bahas dulu yang tipe straight
Tipe ini adalah yang paling gampang dibuat. Kenapa? Soalnya langsung korespondensinya 1-1. Standar urutannya begini (dilihat dari lubang konektor, dari kiri ke kanan – lihat Gambar 4) : 2 oranye – 1 hijau – 2 biru – 1 hijau – 2 coklat . 2 oranye disini maksudnya pasangan oranye muda sama oranye tua dan seterusnya. Tapi tidak usah ikut standar pewarnaan itu juga sebenarnya tidak masalah. Yang penting urutan kabelnya. Misal ujung pertama urutan pin pertamanya oranye muda, maka ujung yang lain urutan pin pertamanya juga harus oranye muda, jadi antar ujung saling nyambung. Sebenarnya tidak semua pin tersebut digunakan.
Yang penting adalah pin nomor 1,2,3 dan 6. Jadi misal yang disambung hanya pin 1,2,3 dan 6 sedangkan pin yang lain tidak dipasang, tidak jadi masalah. Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar di bawah yang penulis foto dari sebuah buku.
Yang kiri urutan korespondensi buat tipe straight, yang kanan yang cross
Waktu akan memasangnya, maka potong ujung kabelnya, kemudian susun kabelnya trus diratakan dengan pisau potong yang ada pada crimp tool. Andak tidak perlu repot harus melepaskan isolasi pada bagian ujung kabel, karena waktu Anda memasukan kabel itu ke konektor lalu ditekan (pressed) dengan menggunakan crimp tool, sebenarnya saat itu pin yang ada di konektor menembus sampai ke dalam kabel. Perhatikan, agar penekannya (pressing) yang keras, soalnya kalau tidak keras kadang pin tersebut tidak tembus ke dalam isolasi kabelnya. Kalau sudah kemudian Anda test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung ujung kabel ke alatnya, kemudian nyalakan, kalau lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti Anda telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu Anda tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah Anda tekan tetapi masih tidak nyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1  atau belum. Kalau ternyata sudah benar dan masih gagal, berarti memang Anda belum beruntung. Ulangi lagi sampai berhasil.
 LAN TESTER – alat untuk memeriksa benar tidaknya sambungan kabel. Untuk tipe straight jika benar maka led 1 sampai 8 berkedip.
Berikut adalah gambar dari bawah dari ujung kabel UTP yang sudah dipasangi konektor dan berhasil dengan baik (urutan pewarnaan pinnya ikut standar):
urutan pin standar
Dan kalau yang ini tidak standar, coba perhatikan urutan warna pinnya, sangat tidak standar, tapi tetap saja bisa, yang penting korespondensinya satu satu (khusus tipe straight):
urutan pin TIDAK standar
Tipe Cross

Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang). Cara pemasangannya juga sebenarnya mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan juga sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang berbeda adalah cara pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Praktisnya begini, pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai standar untuk yang tipe “straight”, sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai standar buat tipe “cross”.Masih bingung? Begini cara mudahnya:Ujung pertama:
  1. oranye muda
  2. oranye tua
  3. hijau muda
  4. biru muda
  5. biru tua
  6. hijau tua
  7. coklat muda
  8. coklat tua
Maka di ujung yang lain harus dibuat begini:
  1. hijau muda
  2. hijau tua
  3. orange muda
  4. biru muda
  5. biru tua
  6. orange tua
  7. coklat muda
  8. coklat tua
Sudah agak lebih mengerti? Jadi disini posisi nomor 1, 2, 3 dan 6 yang ditukar. Nanti jika dites menggunakan LAN tester, maka nantinya led 1, 2, 3 dan 6 akan saling bertukar. Kalau tipe straight menyalanya urutan, sedangkan tipe cross ada yang lompat-lompat. Tapi yang pasti harus menyalasemua setiap led dari nomor 1 sampai 8.OK, selamat membangun jaringan komputer. Semoga Anda bisa berhasil sewaktu memasang konektor pada kabelnya. Semoga ilmu ini berguna buat Anda, soalnya waktu dulu penulis pertama kali membuat jaringan hasilnya lucu sekali, untuk mengupas kabelnya penulis masih menggunakan cutter, padahal sudah ada fasilitasnya di crimp toolnya. Tambah lagi ujung-ujungnya tiap kabel penulis kelupas lagi menggunakan cutter, padahal yang betul tidak perlu dikupas satu-satu, biarkan saja rata, karena nantinya apabila di ‘crimp tool’ maka pin tersebut masing-masing akan tembus ke dalam kabelnya. Semoga Anda tidak melakukan hal sama seperti penulis dulu.Demikian tulisan mengenai cara membuat sambungan kabel UTP untuk jaringan komputer. Semoga berguna bagi Anda semua. Terima kasih.

Training Evaluator / Auditor Kendaraan


PT. Toyota Astra Motor
Training
TOYOTA
PT. Toyota Astra Motor l 31 Mei 2010
PT. Toyota Astra Motor
A. PERENCANAAN MODEL KENDARAAN
(Vehicle Design)
B. PEMBUATAN / PERAKITAN KENDARAAN
(Manufacturing)
C. EVALUASI KENDARAAN
PT. Toyota Astra Motor
Internasional
A. PERENCANAAN MODEL KENDARAAN
(Vehicle Design)
PERATURAN
Dalam Negeri (Unik)
Contoh : ECE, ISO Contoh :
a. Untuk Kendaraan : Staldat tentang
batasan antara kecepatan actual
dengan Speedometer
b. Untuk Komponen -> SNI
DESIGN
Kendaraan & Komponen
Prototipe
PT. Toyota Astra Motor
Kendaraan
B. PEMBUATAN / PERAKITAN KENDARAAN
(Manufacturing)
PROTOTIPE
Komponen
EVALUASI
Standar Design Unit Produksi
Produksi Massal
Evaluasi Kendaraan
(Unit Sample)
(oleh Evaluator / Auditor)
Periodical Service
& Problem Solving
Oleh Mechanic / Technician
Evaluasi
Contoh : 10% dari unit produksi
PT. Toyota Astra Motor
Terukur
(Menggunakan Alat Ukur)
C. EVALUASI KENDARAAN
Tidak Terukur
(Feeling & Sensory)
METODE
Keahlian Penguji
(Evaluator / Auditor Skill)
- Static Test (Contoh : Dimensi, Head Lamp, Idle Emisi,
Side Slip)
- Dynamic Test (Contoh : Brake, Speedometer )
Dynamic Test
Contoh : Handling, Comfort,
Noise
Training / Pelatihan
PT. Toyota Astra Motor
Tahapan Training Evaluator / Auditor Toyota
Training STEP 1
1. Informasi Umum (General Information) : 40 Jam
Materi : - Observasi Proses Manufacturing
- Pengetahuan Shipping Quality Audit
- Fundamental Skill Audit
2. Static Check
Materi : - Painting Category : 40 jam
- Assembly category : 80 jam
- Knowledge Defect & Phenomenon : 40 jam
- Under Body Category : 40 jam
- Overall Evaluation : 16 jam
- On Job Training : 240 jam
PT. Toyota Astra Motor
Training STEP-2
Materi : - Judgment Problem : 60 jam
- Driving Pattern (Dynamic Test) : 45 jam
Setiap Tiga Bulan, Evaluator / Auditor akan di evaluasi kembali
( Periodically Overall Evaluation ), yang meliputi materi :
- Procedure evaluation
- Detection problem
- Judgment Problem
- Driving Pattern
PT. Toyota Astra Motor
Untuk Referensi :
Tahapan Training Mekanisme Kerja Kendaraan :
1. Toyota Technician Training
* In Class Training : 42 jam
Materi : - Basic Maintenance Knowledge
- Periodical Maintenance
* Praktek Lapangan (On Job Training) : 6 bulan
* Ujian Tertulis (Certification)
2. Frequent Repair Training (Pro Technician Training)
* In Class Training : 85 jam
Materi : - Automobile Fundamentals
- Training Overhauls Mechanism
* Praktek Lapangan (On Job Training) : 6 bulan
* Ujian Tertulis (Certification)
PT. Toyota Astra Motor
3. Diagnosis Technician Training
* In Class Training : 190 jam
Materi : Knowledge of Mechanism and operations of
Component and System Problems
* Praktek Lapangan (On Job Training) : 6 bulan
* Ujian Tertulis (Certification)
Catatan : Untuk Tahapan Training ini ada 3 Spesialisasi ;
MESIN, CHASSIS, dan ELEKTRIK
4. Diagnosis Master Technician Training
* In Class Training : 140 jam
Materi : Capability for Advanced diagnosis and troubleshooting
of highly difficult problems crossing over system
* Praktek Lapangan (On Job Training) : 6 bulan
* Ujian Tertulis (Certification)
Catatan : Sertifikat Toyota Master Technician hanya berlaku 3 tahun
-> Setiap 3 tahun dilakukan Refreshment dan Certification
PT. Toyota Astra Motor
TERIMA KASIH

vektor

BAB 4 VEKTOR
Standar Kompetensi:
3. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi
Kompetensi Dasar:
3.4 Menggunakan sifat-sifat dan operasi aljabar vaktor dalam pemecahan masalah
3.5 Menggunakan sifat-sifat dan operasi perkalian skalar dua vektor dalam pemecahan masalah
Alokasi waktu: 22 jam pelajaran
Dilaksanakan : Pert 30 s/d 41

Pertemuen ke-30 s/d 32
Rangkuman Materi
Vektor adalah besaran yang memiliki besar/panjang dan arah
a.      

Q
 
Lambang vektor : anak panah
-         

a
 
Arah avektor sesuai arah panah
-         

P
 
Panjang vektor sesuai panjang anak panah

b.      Notasi vektor        : -  Vektor A dinotasikan a atau a atau PQ
  -  Panjang vektor a dinotasikan ôa ô atau ôPQô

A.    Vektor di Ruang Dua
1.      Vektor di ruang dua adalah vektor yang terdiri dari dua komponen
Misalnya: Suatu vektor Bertitik awal di pusat koordinat O (0,0) dan berujung dititik A (x, y) dapat dinyatakan dalam bentuk
-          Vektor baris : QA =  = (x, y)
-          Vektor kolom: OA = =   
-          Vektor basis : OA = = xi+xj
2.      Vektor posisi
Jika diketahui titik A(x1, y1) dan B (x2, y2) maka:
-          Vektor posisi titik A adalah :  =  
-          Vektor posisi titik B adalah :  =  
-          Vektor posisi titik AB adalah : = =
3.      Vektor satuan
Vektor satuan dari  adalah vektor yang searah dengan  dan panjangnya satu satuan.
-          Notasi : vektor satuan dari  adalah
4.      Vektor nol
Vektor yang panjangnya nol dan arahnya tak tentu, dilambangkan dengan
5.      Hubungan dua vektor
-          Kesamaan dua vektor : vektor dikatakan sama jika besar dan arahnya sama
-          Dua vektor berlawanan: vektor dikatakan berlawanan jika besar sama tapi arahnya berlawanan
Misalnya:
6.      Operasi aljabar vektor
a.       Penjumlahan vektor

 
Diketahui dua vektor

 
                                          Maka a + b adalah:




- Cara segitiga                                           Cara jajaran genjang













b.      Sifat-sifat penjumlahan vektor
-          Kumutatif       :  +  =  +
-          Asosiatif          : (+) +
-          Identitas          :
-          Invers              :
c.       Pengurangan vektor:
7.      Perkalian vektor dengan skalar
Hasil kali vektor  dengan skalar k adalah vektor  yang arahnya sama dengan  dan panjangnya k kali
Sifat-sifat perkalian skalar:
-
-
- k(la) = (kl)
- (k+l) = k+l
- k
Contoh:
Diketahui :  =
Tentukan:
a.       2 -  + 3
b.      –a + 2b - 2
Jawab:
a.  =
b.  =
8.      Perkalian skalar dua vektor (dot product)
a.       Jika a = x1i + y1j dan b = y2j maka a . b = x1 x2 + y1 y2
b.      Jika diketahui  dan <  = 60o
Contoh:
Diketahui :
Tentukan:
Jawab: = cos a
                   = 3 . 5 . cos 60o =
9.      Panjang/lebar vektor
a.       Jika  AB =  maka
Jika  maka
Contoh:
Jika titik A(-3,-1) dan B(1,-4) tentukan
=
b.      Resultan dua vektor










Jika panjang vektor  adalah  dan panjang vektor  adalah  maka:
1)
    Keterangan:  panjang ()
2)
    Keterangan:  panjang ()
Lembar Kerja Siswa
Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!
1.      Jika titik A(-5,2), B(-2,6) maka tentukan:
a.       vektor posisi OA, OB dan AB
b.      Panjang vektor AB
Jawab:
a. = ,  =
b.
2.      Diketahui vektor  = 2c + 3j dan  = 3i – 2j tentukan
a.
   
b. cos <  
     < , = …..

Latihan
A.    Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d atau e pada jawabn yang paling benar!
1.      Koordinat titik P (-2, 5) dan vektor  maka koordinat titik Q adalah…..
a.       (-6, 8)
b.      (-2,-2)
c.       (2,8)
d.      (-6,2)
e.       (2,2)
2.      Perhatikan persegi panjang ABCD di bawah ini! Titik E adalah titik tengah AB. Jika vektor AB = dan  maka vektor  diwakilkan oleh …..
 






a.
b.
c.
d.
e.
3.      Tentukan titik A(-3,5), B(1,-7), C(x,1) dan D(2,y). Jika vektor yang diwakili oleh  berlawanan dengan , maka nilai x + y adalah….
a.       -18
b.      -13
c.       9
d.      13
e.       18
4.      Vektor  dan  = -i+xj, jika 2 . b = -6 maka nilai x2-x =…
a.       2
b.      4
c.       6
d.      -2
e.       -6

5.      Diketahui 2 vektor  = 3i – (2x1)j dan = 6i = 2j, jika vektor  sejajar dengan vektor  maka panjang vektor P = …..
a.       1
b.      4
c.      
d.      9
e.      
6.      Jika  dan koordinat titik C (-5,3) maka koordinat titik B adalah….
a.       (12,-19)
b.      (-4,-12)
c.       (-12,19)
d.      (4,-12)
e.       (12,19)
7.      Diketahui  dan  jika  dan  = 5, maka nilai x adalah….
a.       -4 atau 4
b.      -4 atau 3
c.       -3 atau 5
d.      -3 atau 4
e.       -5 atau 3
8.      Jika titik P (2,1), Q(-1,3) dan R (-1,3) maka  adalah…..
a.       -13
b.      -1
c.       1
d.      11
e.       13
9.      Vektor , ,  membentuk sebuah segitiga maka nilai x – 2y = ….
a.       11
b.      6
c.       2
d.      1
e.       -1
10.  Jika  dan  maka  adalah….
a.       2
b.      3
c.      
d.     
e.      

B.     Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1.      Diketahui jajaran genjang ABCD, titik P dan DC sehingga DP = DC = 1 : 2 dan Q titik tengah BC. Jika  dan  berturut-turut merupakan vektor posisi titik A, B, C dan D maka tentukan:
a.       Vektor AP
b.      Vektor D,Q dalam  dan
2.      Segitiga PQR, koordinat titik P(-5,1), vektor PQ = 7i – 4j dan  tentukan:
a.       Koordinat titik Q dan R
b.      Vektor posisi
3.      Koordinat titik P(5,-7), Q(-1,2) jika 3PR = 2PQ, tentukan
a.
b.


4.      Segitiga ABC, , jika titik D pada BC dimana BD : DC = 3 : 2 maka tentukan vektor AD dalam  dan


Pertemuan 33 s/d 35
Rangkuman Materi
B. Sistem koordinat titik di ruang tiga (R)

z
 


z
 
Sistem koordinat titik diruang tiga digunakan tiga sumbu koordinat x, y, dan z yang saling tegak lurus dengan posisi sumbu-sumbunya mengikuti aturan tangan kanan, seperti gambar berikut:












y
 
                                                atau







x
 


x
 





Koordinat x, y, dan z ditentukan oleh berapa jaraknya terhadap bidang:
1.      zoy            : koordinat x disebut absis
2.      xoz                        : koordinat y disebut ordinat
3.      xoy            : koordinat z disebut aplikat

1.      Penulisan vektor di ruang tiga (R3)
Diketahui vektor a dengan komponen-komponen x, y, z ditulis dalam:
a.       vektor kolom :
b.      vektor baris :
c.       Basis vektor :
(i, j dan k vektor satuan pada sumbu x, y dan z)

2.      Rumus-rumus pada vektor di R3
a.       Diketahui titik P(x, y, z) dan Q (x2, y2, z2) maka vektor posisi dari:
1)      titik P :
2)      titik Q : 
3)     
b.      Panjang vektor  = xi + yj + zk adalah :
Panjang vektor  adalah
c.       Hal-hal lain yang berlaku pada vektor di R2 berlaku juga pada vektor si R3
3.      Rumus pembagian ruas garis
a.       Titik P menjadi di dalam ruas garis AB

n
 


m
 
Perbandingannya = AP = PB = m : n




A              P                B

b.      Titik P membagi di luar garis AB

m
 
à AP : PB = m : n





-n
 
A              B               P

c.      

n
 


m
 
Rumus pembagian ruas garis AB





 
A              P                B








 




-          Jika diketahui vektor  dan  maka vektor  adalah:
-          Jika diketahui koordinat titik A dan B maka koordinat titik P (xp,yp,zp) adalah:
4.      Tiga titik yang segaris (kolinier)
a.       Tiga titik A, B, dan C dikatakan segaris (kolinier) jika dipenuhi:
 = k  atau  = k  atau  = k dengan k bilangan real
b.      Dua vektor a dan b dikatakan segaris atau sejajar jika dipenuhi
A = kb atau b = ka, elemen bilangan real
5.      Tiga titik yang sebidang (koplanar)
Tiga titik A(x1, y1, z1), B(x2, y2, z2), dan (x3, y3, z3), dikatakan sebidang atau coplanar jika dipenuhi:
Jika dipenuhi:  = 0 (diterminan matrik ordo tiga)
6.      Titik berat dari sebuah segitiga
Jika diketahui segitiga ABC dengan A(x1, y1, z1), B(x2, y2, z2), dan C(x3, y3, z3) maka koordinat titik berat segitiga tersebut adalah  Z(xz, yz, zz)




Lembar Kerja Siswa
1.      Diketahui titik P (x+1, 1,-2), Q (2,y-2, 2) dan R (5, -3, -10)
Jika P, Q dan R kolinier tentukan nilai x + y !
Jawab: P, Q, R kolinier berarti
                                                     
          ….. = k (……)
              k = …….
……. = …….                    ……. = …….
       x = …….                           y = …….
Jadi x + y = ……
2.      Segitiga PQR, titik P(1,2,3). Q(2,8,3) dan R (2,-1,3) jika titik A pada QR sehingga QA : QR = 1 : 3 tentukan vektor PA.
Jawab:









      =
      =
      =
      =

Pelatuhan 15
A.    Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang paling benar!
1.      Koordinat titik P (2,-3,1), vektor posisi PQ = -3i + 5j + 4k dan  = I +4j + 4k maka panjang vektor QR adalah….
a.
b.
c.  3
d.
2.      Diketahui ruas garis AB dengan A(-3,1,-3) dan B(3,-2,6) jika titik c diperpanjangan AB dan  maka koordinat titik c adalah….
a.       (5,-3,9)
b.      (5,-5,8)
c.       (11,-3,9)
d.      (11,-5,9)
e.       (5,03,15)
3.      Segitiga ABC dengan A(-2,1,-3), B(x, y, z) dan C(3, 1, 3) jika titik berat DABC adalah Z(2, -1, 2) maka nilai x + y + z = …..
a.       3
b.      4
c.       5
d.      6
e.       7
4.      Diketahui P(1, -2, -1), Q(6, 3, 4) dan R(a, b, 2) jika R membagi PQ di dalam dengan perbandingan m : n, maka nilai a dan b adalah  …..
a. 1 dan 4
b. 4 dan 1
c. -4 dan 1
d. 4 dan -1
e. -4 dan -1